Suryaafrilian88’s Blog

April 15, 2009

Informasi aktif….SuryaAfrilian

Filed under: Uncategorized — suryaafrilian88 @ 11:01 am

Sekolah yang Mengkerdilkan……..


Semua sudah berubah kecuali cara berpikir kita.(Albert Enstien)

Kalau saat ini kita sedang menuntut ilmu disebuah lembaga formal semacam sekolah atau sejenisnya, maka sebelum kamu beranjak pergi ke “tempat, yang mulia itu”, ada baiknya kamu membaca tulisan ini.

Ini adalah beberapa pendapat pakar yang rada “sinis” dengan sekolah. Misalnya, sekolah, menurut Edward de Bono, penulis buku New Thinking For the new millennium adalah academic games-permainan akademis yang memberi kontribusi bagi pengkerdil cara berpikir. “Permainan akademis adalah permainan yang khusus sekali. Manusia diharuskan menyerap dan mengingat banyak informasi. Semua harus disimpan baik-baik. Kemudian bila dimint, seperti waktu ujian, kita harus memilah-milah informasi tersebut dan mengembalikannya. Seorang pelajar yang tidak terampil mengingat dan menimpan informasi akan Know Out, kalah. Padahal ia memiliki potensi yang amat dahsyat yang tidak tergantung pada pengetahuan ytang disimpan,”tulis Edward.

Dalam bahasa lain Paulo Freire, seorang pakar pendidik asal Brazil menyebut sekolah hanya menjadikan otak manusia sebagai Bank informasi. Informasi itu didefositokan kedalam sel-sel otak kita. Beguti waktunya tiba kita harus menarik defosit itu kembali. Itu artinya otak manusia yang super canggih made in Allah itu hanya sekedar tempat persinggahan informasi saja.

Sulit mencari sekolah dan guru yang sejati dewasa ini. Yang ada hanyalah sekolah yang menjadi tempat orang-orang menghafal dan suatu saat “dimuntahkan” dalam lembaran-lebaran keretas ujian. Ujung-ujungnya, apabila ingin tahu potret kemampuan otak, kita bisa membuka dalam buko rapor. Alamak, nilai otak kita hanya seharga, paling banter poin 10.

Dan melulu menghapal, menurut para ahli, akan merontokan fungsi curiosity. Saya punya oengalaman tentang ini. Selain seorang karyawan swasta saya juga seorang guru sebuah yayasan. Saya mengjar bahasa inggris. Setiap saya mengajar anak murid saya selalu membuka buku dan mencatat seluruh yang ada di papan tulis. Mereka tidak lagi mamperhatikan apa yang saya jelaskan. Mereka mencatat dan mencatat. Setelah itu, catatan itu mereka hafalkan. Ya itu tok.

Mengetahui bahwa pola mereka sudah terbentuk seperti itu, sya mengubah strategi mengajar. Saya katakana, “kita belajar berbahasa inggris, bukan mencatat. Sekarang semua yang ada dikelas harus berbahasa inggris semua wajib buka mulut becuap-cuap dan “haram” humumnya berbahasa Indonesia.” Mereka serentak protes dan keluarlah “lagu wajib DPR” kita: “huuuuuuu….,”koor mereka serentak.

***

Hemm.., bagaimana perasaan mu membaca tulisan diatas. Masihkah kamu ingin menjadikan sekolah hanya sekedar tempat menghafal yang mengerdilkan otak. Bukankah kehadiran kita di planet bumi ini untuk memikirkan ciptaan Allah. Bukan sekedar menghapalkan benda-benda dan fenomena-fenomena –nya.

Sebenarnya, dewasa ini banyak orang menganut “No School”. “ tidak usah sekolah formal,” begitu teriak mereka kemana-mana. Tentu saja, karena alas an-alasan yang “masih” logis kita tidak perlu mengikuti kampanye itu. Tapi tentu saja harus ada sikap bijak untuk mempresepsikan sekolah dengan cara yang pas. Singkatnya, jangan jadikan sekolah untuk sekedar menghafal dan meraih nilai.

Menurut saya ada beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum kamu

melanjutkan sekolah,

Pertama,  Kita harus memeprsiapkan sekolah sebagai tempat memikirkan ciptaan Allah, buang jauh-jauh bahwa the last target kita adalah nilai. Nilai tak penting.

Kedua, Membangun rasa ingin tahu. Caranya dengan banyak membaca buku yang di minati. Buku pelajaran sekolah bukan sumber utama, masih banyak sumber-sumber lain yang dapat memperkuat rasa ingin tahu kita.

Ketiga, Mengajak guru dan komponen sekolah untuk mengkaji ulanh cara belajar yang lebih baik. Artinya, bawalah ke ruang kelas benda atau suasana bidang studi yang sedang di pelajari. Misalnya, kalau sedang belajar Sejarah, “hadirkanlah” Pangeran Diponorogo dan komponen-komponennya. Diskusikan konflik-konflik Pangeran Diponogoro dan pentaskan di depan kelas. Itu akan lebih menarik. Kalau materi-materieksak, apabila bentuk fisiknya sulit didapat, kamu harus menuntut guru agar memberi contoh-contoh yang lebih dekat dan kongkret.

Keempat, Ciptakan suasana baca di ruang kelasmu dan di rumahmu, minimal di kamar sendiri. Jangan batasi subjek buku yang kamu baca hanya pada buku-buku pelajaran tok.

Posisikan buku pelajaran itu setara dengan buku yang lainya. Buku pelajaran yang berisi kurikulum itu bukan kitab suci. Yang kamu perlu buang ke tong sampah adalah buku-buku porno.

Kelima, Tak perlu membuat coretan-coretan lalu kamu hafalkan atau mungkin kamu simpan sebagai “jimat” di kala ujian. Pelajari saja subjek-subjek yang ada sacara natural dengan menggali dari banyak sumber.

Keenam, Jangan pernaha berhenti belajar. Tugas ini memang berat tapi harus dilakukan. Dunia ini selalu berubah cepat Bung, kecuali cara berfikir kita. Selamat mengubah

So Waat”s Gimana dah baca semuanya kan,. Dah ambil kesimpulanya kan,mudah mudahan bisa merubah cara berpikir kita dalam belajar demi kemajuan kita dan masa depan kitasemua kita kembalikan pada diri kita masing masing kyyyy makasih…….

Karya tulisa Abu Syifa Hulina di cutat oleh Surya Afrilian

Jakarta

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.